Selasa, 17 Desember 2024

DEJECTED - Press Release Album “FINAL EMBRACE”


Band hardcore asal Makassar, Dejected, baru saja melepas single terbaru mereka yang berjudul Final Embrace. Setelah sebelumnya telah merilis single Phantom Pain (2022) dan Sober Again (2023). Dejected terdiri dari vokalis Andi Irwan Rahman, gitaris Ragil Hariadi dan Muhammad Shiddiq Nur Fattah, bassist Aldy Dwii Surya, dan drummer Alif Asyraf Ryandiputra. 

Secara musik Dejected berada di ranah musik melodic hardcore. Sekilas mengambil banyak inspirasi dari band-band seperti Defeater dan Counterparts. Menggabungkan agresi dengan riff-riff melodik, ditambah dengan ambience dan atmosfir yang terbentuk lewat emosi dari lirik dan part vokalnya. Selain vokal scream yang tersebar pada hampir seluruh lagu, ada bagian vokal clean singkat juga yang bisa didengar pada tengah lagu. Lirik dari trek ini bercerita tentang suara hati seorang anak terhadap ibunya yang telah wafat. Merefleksikan emosi, rasa cinta, dan kerinduan yang mendalam.  

Dejected bekerja sama dengan Remains Records, jasa rekaman rumahan asal Makassar pada departemen mixing dan mastering untuk mewujudkan hasil yang jernih dan bersih, tapi tetap secara sonik meledak-ledak lewat sayatan distorsi kencang.

Pada waktu yang akan datang Dejected akan merilis album penuh pertama mereka dan sepertinya Final Embrace akan menjadi salah satu nomor dari album ini. Dengarkan Final Embrace di semua platform musik digital dan laman bandcamp No Match Records.

 

Dejected – Final Embrace

2024

No Match Records

 

Andi Irwan Rahman

Aldy Dwii Surya

Ragil Hariadi

- Muhammad Shiddiq Nur Fattah

- Alif Asyraf Ryandiputra

 

Contact:

Phone/Whatsapp: +62-823-3339-5583

Email: nomatch.central@gmail.com

Senin, 16 Desember 2024

Medium dan Scourge of Iron: Duo Metallic Hardcore Terbaru Manado Bersatu Lewat Split EP



Hardcore di pulau Sulawesi sekarang kian berkembang pesat – dari ujung Selatan hingga Utara menunjukan semangat mereka lewat maraknya rilisan musik, show yang terus menjamur tiap minggu-nya, dan band-band baru yang bermunculan. Medium dan Scourge of Iron adalah contohnya—keduanya merupakan band hardcore asal Manado yang terbentuk pada kurang lebih beberapa bulan terakhir ini.

Medium terdiri atas personil dari Forreign, unit hardcore yang terinspirasi dari gelombang chaotic metallic hardcore 90-an, dan juga Cease, hardcore-punk nan melodius--terinspirasi oleh band-band seperti Gorilla Biscuits, dan CIV. “Band ini dibentuk untuk memainkan style musik yang kita secara kolektif sukai namun belum ada yang memainkan di kota asal kita. Arkangel, Congress, Kickback, dan Length of Time adalah beberapa contoh titik referensi awal kita.” kata sang gitaris Matthias yang juga merupakan personil Scourge of Iron dan juga pemilik No Match Records, label dibalik split ini.

Scourge of Iron sendiri awalnya dibentuk sebagai upaya pertama salah satu dari dua vokalis, Anjas, untuk bermain dalam sebuah band. Menggait para personil dari berbagai band lokal untuk melengkapi lineup dan kemudian Jaynes, vokalis dari Till Death Do Us Party—unit hardcore penyembah roster Victory Records, bergabung di akhir sebagai vokalis kedua. Mengambil nama dari sebuah lagu raksasa death metal Amerika, Scourge of Iron memainkan infusi hardcore dengan death metal yang terinspirasi dari band-band seperti Dyingrace, Immortality, dan Dying Fetus.

Split ini terdiri atas empat trek—dengan dua lagu dari masing-masing band. Kedua sisi diproduksi secara mentah dan tidak berlebihan, dengan musik yang tidak basa-basi dan primitif. Sebuah harta karun bagi para moshers dan nafas baru bagi scene hardcore Sulawesi.

Dengarkan split Medium/Scourge of Iron pada laman bandcamp No Match Records. Rilisan fisik berupa CD juga akan tersedia lewat No Match Records.

Dengarkan disini: https://nomatchrecords.bandcamp.com/album/medium-scourge-of-iron-split

  

NMR014

TRACKLIST:

01. Medium – Decent Life

02. Medium – M.B.H.C

03. Scourge of Iron – Karma

04. Scourge of Iron – How Is It To Feel Alive

 

CREDITS:

Mixed and mastered by Matthias D. Kaunang

Guitar, Bass, Drums recorded by Matthias D. Kaunang (Track 01, 02)

Vocals recorded by Tri Putra Christoffel (Track 01, 02)

Guitar, Bass recorded by Matthias D. Kaunang (Track 03, 04)

Vocals, Drums recorded by Firman Pakaya (Track 03, 04)

Lyrics by Shania E.B. Wuwung (Track 01, 02)

Lyrics by Jaynes Everman (Track 03, 04)

Cover art by Jaynes Everman

 

Medium:

Aachmady Aziz – Vocals

Matthias D. Kaunang – Guitars

Wesley Pijoh – Guitars

Shania E.B. Wuwung – Bass

Deden Fahrezi Kasman – Drums

 

Scourge of Iron:

Anjas Poli – Vocals

Jaynes Everman – Vocals

Matthias D. Kaunang – Guitars

Chrisjaudy Tangkilisan – Bass

Andrew Lord Nusa – Drums

 

Contact:

Email: nomatch.central@gmail.com

WA/Text: +6281217382795

Instagram: @nomatchcentral @mediumfury @scourgeofironmbhc

GORONTALO HARDCORE: PURPLE FACE RILIS SINGLE “REPENT 42443” DARI DARI ALBUM PERDANA MEREKA


Purple Face adalah unit metalcore/heavy hardcore yang berasal dari kota Gorontalo. Pada bulan Desember mendatang mereka akan merilis album perdana mereka yang berjudul “DEADLY SACRIFICE” melalui No Match Records. Sambil menunggu datangnya album tersebut, Purple Face mengeluarkan single “Repent 42443”.

Trek ini menghadirkan nuansa modern hardcore dengan serangan breakdown tuningan rendah tanpa henti, ditambah dengan isian gaya vokal guttural ala death metal. Singkat, padat, dan jelas bermuatan amarah yang pastinya membawa suasana pit yang ganas dan pecah. Trek ini punya semuanya, dan menjadi pengenalan yang sangat pas untuk album perdana mereka yang akan datang.


Dengarkan “Repent 42443” disini

https://nomatchrecords.bandcamp.com/track/repent-42443

Tracklist:

01. Shade

02. ⁠THD

03. ⁠Repent 42443

04. ⁠Come Home

05. ⁠Abyss Swarm

06. ⁠Menace

07. ⁠Set a shade as declare war:consecrate

08. ⁠Deadly Sacrifice

 


Deadly Sacrifice rilis pada 6 Desember melalui No Match Records.

 

Contact:

Email: nomatch.central@gmail.com

WA/Text: +6281217382795

Instagram: @nomatchcentral @purplefacehc

“No More Hide” by OVERDYZE


Overdyze merupakan Hardcore unit yg terbentuk pada tanggal 16 Juni 2023. Dari lingkup pertemanan yang memiliki ketertarikan musik yang sama pada ranah skema musik underground. 

Overdyze merilis single pertama yang bertajuk “Still Burn” & “918” Pada tanggal 2 Januari 2024 dan kembali memuntahkan existensi mereka lewat MV Propo EP2024 dengan salah satu song bertajuk “No More Hide”. Nuansa yang diracik mereka dengan cita rasa berbeda khas barikade muda Bahari Town Hardcore. 

Overdyze beranggotakan Eja : Vokal, Ele : Bass, Apip : Gitar & Inu : Drum

Ingin merasakan atmosfernya? Cek this out!

Instagram: @overdyzepain




Minggu, 07 Juli 2024

Unit Hardcore Bali AKIMBO CLUB merilis single terbaru bertitle “Hateful State of Mind”

AKIMBO CLUB band yang terbentuk di pertengahan tahun 2023 oleh 4 pemuda yang kebetulan memiliki kertertarikan yang sama dalam bermusik, lalu memutuskan untuk membentuk sebuah band.

Nama Akimbo club sendiri diambil dari sebuah film yg berjudul "Guns Akimbo".

Bertitik kumpul di Denpasar-Bali, Akimbo club berusaha meracik lagu dengan menggabungkan riff-riff intense ala hardcore dengan pukulan drum blast beat khas powerviolence sebagai pendamping lirik sederhana yang menceritakan betapa dingin dan kejamnya dunia yang kita tempati ini.

 

Diskografi AKIMBO CLUB sudah berhasil melontarkan sebuah single pada Februari 2024 yang sudah bisa didengarkan di hampir semua platform, single tersebut berjudul "Born Ugly"

 

Kini AKIMBO CLUB merilis ‘Hateful State of Mind’ sebagai single terbaru mereka.



Hateful State of Mind

“Hateful State of Mind” secara komposisi musik, masih dengan nuansa hardcore yang kental berisikan riff gitar yang agresif dan pola drum yang intens. Dari segi lirik, lagu "Hateful State of Mind" dikerjakan oleh jagad sebagai vokalis dan artwork sebagai cover single dikerjakan oleh @dedepremana kolaborasi dengan @beguling.

 

 

Tema dari lirik Hateful State of Mind adalah entang rasa kebencian yang tumbuh akibat dari pengkhianatan seseorang yang dianggap sudah sefrekuensi namun ternyata menusuk dari belakang, sehingga menyebabkan pengkhianat tersebut menjadi musuh kita.

 

Hateful State of Mind akan dirilis pada 24 Juni 2024 melalui kanal Spotify dll.

 

Hateful State of Mind di produksi oleh AKIMBO CLUB, Instrumen & Vokal direkam di Fantasy Reborn Records Bali. Mixing dan Mastering oleh Dendan Aerated.

AKIMBO CLUB are :

Jagadhita - Vocals

Agung Pranata - Guitar

Dede Surya - Bass

Dede Premana - Drum


akimbo.club404@gmail.com

IG: akimbo.club

Bandcamp: https://akimboclub.bandcamp.com

Jagad (+62 812 3836 1243)

Unit Hardcore Indonesia Fistful Threats Luncurkan Debut EP Mobilize Disgust

Fistful Threats adalah generasi baru hardcore Sulawesi Utara. Mereka berasal dari kota Manado, yang dikenal sebagai tempat lahirnya band-band serupa seperti Huminoid, Forreign, dll.

 

Fistful Threats terbentuk pada tahun 2023 dan beranggotakan Syarifudin (vokal), Ayyad (gitar), Rasya (gitar), Rio (bass), dan Dandi (drum, juga dari 406). Tidak lama setelah terbentuk, mereka segera mulai membuat nama dengan bermain di berbagai gigs lokal. Kini mereka akhirnya merilis debut EP mereka yang berjudul Mobilize Disgust.

 

Mobilize Disgust berisi tiga lagu penuh dan satu lagu intro self-titled.  Instrumentasi yang digunakan adalah riffing metalik yang down-tuned dan breakdown ala Hatebreed, dengan lirik yang sangat marah, dan langsung to the point, lirik dengan topik anti-aparat dan seputaran scene lokal yang menangkap esensi dari genre ini. Mobilize Disgust juga menampilkan vokal tamu dari kawan-kawan Manado mereka yaitu Achmady Aziz (Forreign) dan Alvendi Lasut (Mepuzo/Crushing Grief).

 

Fistful Threats tidak membawakan sesuatu yang mewah atau baru, tapi menyerang tanpa basa-basi dengan musik beatdown dan mosh parts yang membuat semua orang bergerak di mosh pit. Jika Anda menyukai Hatebreed, Shattered Realm, Irate, atau band yang semuanya tentang beatdown/breakdown, tidak perlu mencari lagi lebih jauh lagi.

 

Dengarkan Mobilize Disgust disini: https://nomatchrecords.bandcamp.com/album/mobilize-disgust

 

 

Musik ditulis oleh Fistful Threats

Lirik ditulis oleh Syarifudin Soleman

Mixing dan mastering oleh Firman Pakaya

Cover art oleh Rivaldi Pangalila

 

 

Contact:

Fistful Threats

Instagram https://www.instagram.com/fistfulthreats431

Email fistfulthreats431@gmail.com

No Match Records

Instagram https://www.instagram.com/nomatchcentral

Email nomatch.central@gmail.com

+6281217382795

Kamis, 06 Juni 2024

After Coma by Satriya Mustika

 

Satriya Mustika. Pemuda asal Blitar, Jawa Timur. Merilis solo projek, Rostova. Terbentuk sekitar pertengahan tahun lalu. Bertepatan setelah subuh telah terrilis projek "After Coma" entah itu EP atau LP, berisi delapan lagu.  

Berdasar Maret tahun lalu waktu Satriya Mustika Operasi pendarahan selaput otak, yang mengisahkan tentang bagaimana kita memperlakukan sekitar & ingin seperti apa kita ingin diperlakukan oleh sekitar. Sebagaimana mestinya jika kita ingin dihargai kita harus menghargai. Menghadapi pro-kontra yang selalu mengiringi kita. Menebar cinta kasih di sekitar agar tidak tersesat di pikiran kita sendiri.

Satriya Mustika.


Instagram: @satriyamvstika

rostova.bandcamp.com