Senin, 04 September 2023

Press Release: Knockdown Merilis Single Penuh Emosi “Despotic” tentang Momen Pandemi yang Kelam


Knockdown adalah sebuah unit hardcore metal/heavy hardcore yang terbentuk pada bulan September 2009 di Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta. 

Band ini berawal dari kejenuhan anggota pendirinya, Phitexalfi (vokal) dan Yoqka (gitar), terhadap materi musik klasik di sekolah. Dengan inspirasi dari band-band seperti Hatebreed, Animosity, Sworn Enemy, First Blood, dan Crackdown, mereka memutuskan untuk membentuk sebuah band hardcore metal.

Awalnya, Knockdown hanya beranggotakan Phitexalfi dan Yoqka, tetapi kemudian Komo (bass) bergabung untuk mengisi posisi bass. Posisi drum awalnya diisi oleh

 Pentol (eks drum), namun hanya dalam beberapa bulan Pentol memutuskan untuk mengundurkan diri. Dia digantikan oleh Yosi pada tahun 2010, dan Yosi tetap menjadi drummer band ini hingga sekarang.

Pada pertengahan tahun 2010, Knockdown merekam demo EP pertama mereka yang diberi judul Modal Kecu, yang berisi 5 track. Demo ini dirilis oleh Samstong Records pada tahun 2011 dan mendapat sambutan hangat dari para pendengarnya, khususnya dengan single andalan mereka, Modal Kecu.

Salah satu hal yang menarik tentang Knockdown adalah konsep lirik rap bahasa Jawa yang mereka usung, yang dipadukan dengan musik heavy hardcore. Respon positif dari pendengar mereka membawa mereka membuka tur untuk band hardcore luar negeri yang tampil di Indonesia, termasuk Relentless (Australia), Abhorrence (Slovakia), dan No Turning Back (Belanda).

Pada tahun 2012, Knockdown juga sempat membuka tur untuk band hardcore asal

New York, USA, yaitu Backtrack di Yogyakarta. Tahun berikutnya, di tahun 2013, mereka menjadi opening act untuk dua band legendaris New York hardcore, yakni Madball di bulan Februari di Bandung dan Sick of It All di bulan Maret di Surabaya.

Setelah tiga tahun berlalu, tepatnya di tahun 2016, Knockdown merilis album penuh pertama mereka yang berjudul The War dengan total 11 track. Setelah tujuh tahun absen dalam hal rilisan baru, di tahun 2023, Knockdown kembali dengan sebuah single baru yang bertajuk Despotic. Lagu ini memiliki konsep musik yang lebih berat dan gelap, mencerminkan emosi yang mendalam yang dirasakan selama masa sulit pandemi. Sebuah karya yang patut didengarkan oleh para penggemar mereka.



Knockdown Merilis Single Penuh Emosi “Despotic” tentang Momen Pandemi yang Kelam

Knockdown, nama yang selalu patut untuk diantisipasi, kembali dengan single terbaru mereka yang berjudul “Despotic”. Lagu ini mengusung lanskap suara yang lebih heavy dan gelap, layaknya dark hardcore metal yang mencerminkan emosi mendalam dan elan yang tak tergoyahkan dari band ini.

Terbentuknya Knockdown berawal dari sebuah kelas di Sekolah Menengah Musik (SMM), Yogyakarta. Di mana pada saat itu rasa jenuh akan materi musik klasik yang dipelajari di sekolah. Mulai dari September 2009, Phitexalfi (vokal), Yoqka (gitar), Komo (bass), dan Pentol (drum) menghadirkan musikalitas yang mencerminkan pengaruh kuat dari nama-nama seperti Hatebreed, Animosity, dan Sworn Enemy. Namun beberapa bulan setelah terbentuk, tepatnya pada tahun 2010, Pentol mengundurkan diri dan digantikan oleh Yosi di posisi drum. Kuartet ini turut memberikan energi mereka dalam formasinya hingga saat inii.

Perjalanan Knockdown mencapai puncak pada tahun 2011 dengan merilis demo EP mereka berjudul Modal Kecu di bawah naungan Samstong Records. Demo ini membuahkan banyak respon positif dari para pendengarnya karena menggabungkan lirik rap bahasa Jawa dengan ritme penuh dari dentuman heavy hardcore. Semangat Knockdown tak berhenti di situ, mereka tampil bersama beberapa nama besar di skena hardcore internasional seperti Relentless, Abhorrence, No Turning Back, Backtrack, Madball, dan Sick of It All, meninggalkan jejak tak terlupakan untuk perjalanan bermusik mereka.

Melompat ke tahun 2023, Knockdown kembali dengan single “Despotic” setelah tujuh tahun jeda sejak album debut mereka The War di tahun 2016. Berdurasi sekitar 3 menit, lagu ini langsung membawa pendengar dalam perjalanan musik yang intens dan dinamis. Bebunyian yang dihasilkan dari tiap personel terdengar penuh semangat dan memberikan denyut kuat pada lagu ini.

“Despotic” bukan hanya musik semata; single ini adalah cermin emosi Knockdown selama masa- masa sulit pandemi. Liriknya menunjukkan rasa frustrasi akan solusi, rasa muak atas janji-janji yang tak kunjung terpenuhi, dan semangat untuk bangkit untuk terus menghadapi. “People dying, they have got no breathing, can’t you see? We are not your enemy” menjadi pengingat kuat akan perjuangan banyak orang yang menjadi korban karena pandemi Covid-19.

Samstrong Records menjadi kawan dalam perjalanan Knockdown sejak awal untuk tumbuh di skena hardcore ini; dari mulai merilis demo EP Modal Kecu (2011) dan debut album The War (2016). Hingga 7 tahun kemudian dan masih bisa kembali berkolaborasi dalam perilisan “Despotic”, merupakan kegembiraan tersendiri.

“Despotic” sudah bisa dinikmati di berbagai platform digital streaming, tidak hanya itu, single ini juga hadir dalam bentuk video lirik. Rasakan intensitas musik tanpa kompromi yang hanya bisa dihadirkan oleh Knockdown. Di tengah ketidakpastian dunia saat ini, musik mereka menjadi suara perjuangan, mengingatkan kita bahwa meski dalam masa-masa gelap, semangat kita tidak akan pernah padam.



Instagram : @knockdown_official

Youtube : @knockdownofficial2196


Samstrong Records                                                             

Mobile: 088220297204 (Aditya)



 

Tidak ada komentar: