Minggu, 02 Februari 2025

HARDCORE & KONTROVERSIAL ISU di ERA DIGITAL


Hi, guys. Kali ini setelah bertahun tahun, kita akan mengulik dari isu di kalangan skena Hardcore yang sedang hangat belakangan ini.

Di kutip dari Movement zine #1 artikel “Hardcoreku” ada beberapa pandangan hardcore/punk dari sisi paham berbagai orang dan kultur yang berbeda beda tetapi intinya masih sama. Ada yang menganggap Hardcore adalah pergerakan, idiologi, gagasan, paham, kebanggaan, dan lain lain, sehingga menganggap pemikiran dari individu atau kelompok mampu berteriak lantang bahwa ini Hardcoreku.



Tidak di pungkiri kultur setiap daerah berbeda-beda. Ada beberapa turunan atau kombinasi dari habit. Misal era di tahun 90an, 2000an, dan di era sekarang mungkin berbeda. Ada hardcore/punk, melodic hardcore, beatdown, hardcore metal, hardcore progresif, crossover hardcore dan kombinasi genetik yang di campur sehingga mampu mencetuskan warna baru di era itu sendiri dan meunculkan ciri khas dari suatu band, Reprisal beda kan dengan More Than Life? Youth Of Today beda kan dengan Rise Of The Northstar? kok tetap saja orang di daerahnya menyebutnya bahwa itu Hardcore? justru itu, jika mampu mengulik perkembangan tersebut akan berbeda dan mampu memaklumi perkembangan dan menganggap semua itu adalah inovasi dari perkembangan itu sendiri. Tetapi perlu diketahui bahwa hal tersebut tidak luput dari sejarah dari perkembangan. Masih ingat dulu ada sesi sharing "Hardcore itu apa?" di sebuah komunitas skena? Masih ingat anda buka Youtube untuk mencari video Moshpit Lesson?


Yaa.. Perkembangan yang pesat adalah digitalisasi, dimana media mampu lebih cepat menyebarkan isu dan kabar tentang Hardcore itu sendiri. Contoh kecil, dulu butuh waktu untuk menyebar pamflet, sekarang hanya dengan media digital kita bisa memangkas waktu untuk jangkauan yang lebih luas. Zine cetak ke platform digital, MP3 ke media streaming, Video ke media youtube, dan seterusnya.




Lalu bagaimana tentang Kebijakan Media dalam perantara perkembangan skena?

Perlu diketahui ilmu sangat penting dalam penyampaian informasi dengan bijak. Contoh, di tahun 90an Violence dancing, pogo, stage dive, Pro love sangat maklum karena ini adalah warna dalam kita ber ekpresi, tapi sekarang? moshpit harus di kaitkan dengan kultur di setiap daerah, padahal hardcore sendiri adalah implementasi musik eksternal yang di bawa ke negara kita (INDONESIA) yang mungkin berbeda dengan kultur kita. Moshpit jangan kena kepala ya.. soalnya tidak sopan. Apakah itu lucu? IYA! Oleh sebab itu kenapa kita harus punya ilmu dulu sebelum terjun di dalamnya. Peran Media adalah Netral, bukan menyudutkan satu sama lain, kita bukan politisi, harus menjaga kawan kita sendiri, dengan cara kita sendiri.



Perkembangan zaman, adalah salah satu topik penunjang yang akan merubah kebiasaan. Setiap daerah akan beda tentang kebijakan. 
Misal di Amerika Serikat, suatu karya bisa bernilai mahal, Hardcore/Punk bisa hidup dari penjualan karya seni lewat NFT (Non Fungible Token) tapi di sisilain di negara kita? Mungkin belum bisa karena regulasi belum terbentuk sepenuhnya. Seperti perkembangan Straight Edge yang di bawa oleh MinorThreat juga ada gejolak antara pro dan kontra sehingga terbentuknya gerakan gaya hidup positif di kalangan Hardcore/punk. Tetapi semua itu butuh proses, dan berlanjut band-band yang juga menganut paham tersebut seperti Negative FX, Teen Idles, SSD, 7 Seconds, dan beberapa yang lain. Lalu dilanjutkan pada pertengahan 80-an, yang sering disebut sebagai “youth crew era”, straight edge kembali diusung oleh band-band seperti Youth of Today, Gorilla Biscuits, Judge, Bold, Chain of Streght, Uniform Choice, Slapshot, dan beberapa lainnya. Perkembangan tidak bisa disalahkan, kita yang harus ber adaptasi. 


Perubahan Era terjadi dari tahun ke tahun dan Totalitas tetap totalitas, tetapi ada kombinasi modern di dalamnya. Bukan saling menyalahkan tetapi mari kita berunding. Kami tetap disini, saya tetap mencetak zine dengan DIY tanpa sponsor, meskipun saya berkecimpung dengan institusi negara (meskipun beda dengan skema hardcore person di era 90an), tetapi tetap bergerilnya tanpa meninggalkan punk yang saya buat pakem, dan saya tetap hidup, saya tetap makan, saya tetap bergerak di pergerakan hardcore ini dengan majalah ini. Hardcore tumbuh dari Skena dan komunitas. Ada sesi penetrasi sharing untuk regenerasi yang akan membawa arah skena ini akan dibawa kemana, dan tidak lupa akan selalu berkembang dengan majunya digitalisasi. Mari saling menjaga, Stay Hardcore, Stay Punk!





Tidak ada komentar: