Hi, guys. Kali ini setelah bertahun tahun, kita akan mengulik dari isu di kalangan skena Hardcore yang sedang hangat belakangan ini.
Di kutip dari Movement zine #1 artikel “Hardcoreku” ada beberapa pandangan hardcore/punk dari sisi paham berbagai orang dan kultur yang berbeda beda tetapi intinya masih sama. Ada yang menganggap Hardcore adalah pergerakan, idiologi, gagasan, paham, kebanggaan, dan lain lain, sehingga menganggap pemikiran dari individu atau kelompok mampu berteriak lantang bahwa ini Hardcoreku.
Yaa.. Perkembangan yang pesat adalah digitalisasi, dimana media mampu lebih cepat menyebarkan isu dan kabar tentang Hardcore itu sendiri. Contoh kecil, dulu butuh waktu untuk menyebar pamflet, sekarang hanya dengan media digital kita bisa memangkas waktu untuk jangkauan yang lebih luas. Zine cetak ke platform digital, MP3 ke media streaming, Video ke media youtube, dan seterusnya.
Lalu bagaimana tentang Kebijakan Media dalam perantara perkembangan skena?
Perlu diketahui ilmu sangat penting dalam penyampaian informasi dengan bijak. Contoh, di tahun 90an Violence dancing, pogo, stage dive, Pro love sangat maklum karena ini adalah warna dalam kita ber ekpresi, tapi sekarang? moshpit harus di kaitkan dengan kultur di setiap daerah, padahal hardcore sendiri adalah implementasi musik eksternal yang di bawa ke negara kita (INDONESIA) yang mungkin berbeda dengan kultur kita. Moshpit jangan kena kepala ya.. soalnya tidak sopan. Apakah itu lucu? IYA! Oleh sebab itu kenapa kita harus punya ilmu dulu sebelum terjun di dalamnya. Peran Media adalah Netral, bukan menyudutkan satu sama lain, kita bukan politisi, harus menjaga kawan kita sendiri, dengan cara kita sendiri.
Perubahan Era terjadi dari tahun ke tahun dan Totalitas tetap totalitas, tetapi ada kombinasi modern di dalamnya. Bukan saling menyalahkan tetapi mari kita berunding. Kami tetap disini, saya tetap mencetak zine dengan DIY tanpa sponsor, meskipun saya berkecimpung dengan institusi negara (meskipun beda dengan skema hardcore person di era 90an), tetapi tetap bergerilnya tanpa meninggalkan punk yang saya buat pakem, dan saya tetap hidup, saya tetap makan, saya tetap bergerak di pergerakan hardcore ini dengan majalah ini. Hardcore tumbuh dari Skena dan komunitas. Ada sesi penetrasi sharing untuk regenerasi yang akan membawa arah skena ini akan dibawa kemana, dan tidak lupa akan selalu berkembang dengan majunya digitalisasi. Mari saling menjaga, Stay Hardcore, Stay Punk!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar