Sacred adalah band Metalcore/Hardcore yang berasal dari kota Pandaan, Jawa Timur, Indonesia. Dengan energi yang murni dan emosi yang intens, Sacred menghadirkan musik yang bercerita tentang perjuangan, perlawanan, dan kisah nyata yang diambil dari kehidupan sehari-hari. Membawa nuansa Metalcore era 2000-an seperti Four Winds Away, Drawing Last Breath, I Promise The World, dan sedikit Screamo. Dengan riff yang tajam, vokal yang agresif, dan ritme yang menghentak, Sacred menciptakan lagu-lagu yang tak hanya didengar, tetapi juga benar-benar terasa.
Sebagai representasi komunitas kritis dan isu sosial, Sacred hadir untuk menyatukan mereka yang menemukan makna melalui musik metalcore, sekaligus menghadirkan nuansa baru bagi kancah Metalcore/Hardcore di Indonesia.
Sacred beranggotakan Zain (Vokal), Dapuk (Gitar), Rizqi (Gitar), Nopal (Bass), dan Daniel (Drum).
Perjalanan kami dimulai dengan rilisan pertama, Mankind's Truth, Buried In Lies yang dirilis oleh Endless Chain Records yang menjadi fondasi dan identitas awal band. Sejak saat itu, kami terus bereksperimen sambil tetap setia pada akar metalcore era 2000-an, yang membawa kami menuju karya-karya mendatang. Kini, kami memasuki babak baru dalam diskografi kami dengan singel Mankind Truth, Buried In Lies. Lagu ini mewakili apa yang selalu kami rasakan: bagaimana kebenaran seringkali tersembunyi, terkubur di bawah kebohongan yang dibangun oleh sistem, dan bagaimana umat manusia terus berjuang mencari makna sejatinya.
Mankind truth sudah bisa didengarkan di seluruh Platform.
Lagu ini merupakan protes terhadap segala kepalsuan dan kemunafikan yang telah menjadi hal biasa dalam budaya saat ini. Liriknya berasal dari sudut pandang seseorang yang baru saja muak. Mereka muak melihat bagaimana masyarakat lebih peduli pada penampilan, membangun citra, dan mendapatkan validasi dari orang lain (terutama di media sosial) daripada jujur, autentik, dan menjadi diri sendiri. Inti dari lagu ini adalah bahwa kita kehilangan apa yang nyata. Lagu ini menunjukkan bagaimana orang-orang begitu terjebak dalam peran yang mereka mainkan untuk orang lain sehingga mereka akhirnya kehilangan jati diri mereka yang sebenarnya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar