Minggu, 06 Agustus 2023

SLUGFESS MUNTAHKAN POLKIS DOOM KE HARDCORE PUNK


 

Single terbaru dari band hardcore punk SLUGFESS (Jember), berjudul POLKIS DOOM. Menceritakan tentang ketimpangan aparatur negara dalam menegakkan keadilan yang murni, sehingga lagu ini merespon semua hal yg dilakukan mereka dengan sadar!



Penggalan lirik dari lagu Polkis Doom ini mewakilkan untuk mereka 'HATI-HATI MUSNAH KAU BERMAIN DENGAN NYAWA' . Cek This! Single dari SLUGFESS!


Instagram : slugfesspunx

DESIRE TO BLEED

Desire To Bleed adalah band hardcore asal Malang yang pertama kali dibentuk di studio IKABAMA UMM yang mana IKABAMA sendiri adalah UKM musik dari universitas Muhammadiyah Malang. Mereka mengusung genre hardcore Beatdown dengan sedikit experimental modernisasi dengan alasan supaya lebih fresh ataupun ada pembaharuan baru

DESIRE TO BLEED Didirikan pada tahun 2023 yang beranggotakan : -Jisung (Vocal)
-Dapuk (Lead Guitar)
-Zidane (Rhythm Guitar)
-Dava (Bass)
-Azhar (Drum)


Sedikit cerita semua anggota Desire adalah anggota dari Unit Kegiatan Mahasiswa musik dan event IKABAMA UMM yang berasal dari berbagai angkatan diklat. Sebelumnya band ini bernamakan Made In Pain yang lahir pada tanggal 6 maret 2023 dengan berlatar belakang suasana studio IKABAMA UMM, awal aspek terbentuk dikarenakan memiliki hobby yang sama dan memiliki ketertarikan serius terhadap genre hardcore. Ditambah beberapa anggota yang menaruh keresahan terhadap isu sosial yang makin marak terjadi lalu dirasakan memiliki kepekaan yang sama membuat sakit maka saat itu terbentuklah band ini yang diberi nama Made In Pain.

Made In Pain sendiri berawal dari kata ”Pain” yang artinya rasa ”Sakit” terhadap pengalaman pribadi dan isu-isu sosial seperti Victim on social, bullying atau hal kejahatan lainnya yang berkaitan dengan kebebasan bersosial. Kata “made in” yang artinya “di buat” yang mana jika disatukan “made in pain” memiliki makna “dibuat sakit” maksud dari nama tersebut adalah ingin memunculkan bagaimana rasa sakit itu tercipta entah dalam sudut pandang sebagai orang yang resah terhadap sekitar yang penuh keruh akan problematik sosial terjadi ataupun memberikan sudut pandang sebagai korban yang menuai rasa sakit dari susahnya bertahan di kehidupan sosial yang penuh akan drama, cacian, pengkhianatan, diskriminasi dan ekspresi yang kurang baik oleh lingkungan sekitar

Lalu setelah selang waktu beberapa kali, kami berdiskusi tentang nama dan akhirnya kita sepakat untuk mengganti nama menjadi Desire. Kata “Desire” sendiri memliki arti yaitu “menginginkan” makna yang kami ambil dari menginginkan ini adalah pemberiaan stigma kepada semua orang bahwa kebebasan seseorang dalam bersosialisasi jangan lah terlalu dikekang dan berilah kebebasan seperti halnya bagaimana memanusiakan manusia dengan layak, semua sama tidak terbatas status ataupun strata. Pemberian nama ini juga tidak terlepas dari penamaan band awal ini dibentuk,melalui keresahan isu sosial yang marak terjadi, terutama diskriminasi dan bullying victim. Harapan desire pun masih sama ingin memberikan POV terhadap semua makhluk sosial agar mengerti efek dan bagaimana jika keadaan tersebut terjadi pada diri sendiri sebagai korban yang mengalami isu sosial tersebut dengan dibalut karya lagu, deisre bergenre hardcore beatdown yang di susun lebih mengikuti perkembangan musik dan sedikit dibalut beberapa petuah pembangkit dalam beberapa karya yang akan di rilis nantinya.



DESIRE TO BLEED melahirkan Single pertamanya Berjudul “Crack All Crap” Omong Kosong terhadap playing victim pelaku tindakan kekerasaan bullying dan diskriminasi di kehidupan sosial


Pada pertengahan bulan Juli tahun 2023, DESIRE melahirkan single pertamanya berjudul”crack All Crap”dengan musik yang pekat akan hardcore Beatdown dengan formasi lima personil.

DESIRE TO BLEED adalah band bergenre Hardcore Beatdown Experimental yang ada di kota Malang, Jawa Timur, Indonesia. Band ini beranggotakan jisung sebagai Vokalis, Dapuk sebagai Lead Guitarist, Zidane sebagai Ryhtm Guitarist, Dava sebagai Bassist, dan Azhar sebagai Drummer.

Dalam lagu ”Crack All Crap” kami menceritakan keresahan kami akan perilaku bullying dan Diskriminasi pada makhluk sosial saat ini yang semakin membabi buta, berperilaku seakan tidak mengerti bagaimana hidup ini berkembang dan berjalan secara sosial, yang mana kita hidup harus menerapkan memanusiakan manusia lainnya. Mendiskriminasi dan bullyng sering terjadi dan marak dilakukan dari segala usia maupun elemen tak terlebih di sekitar lingkungan terdekat maupun di luar negeri. Berawal dari kata kata candaan yang berangsur angsur dibawa dalam kondisi dan situasi apapun yang menjadi kebiasaan sendiri untuk cara mengejek makhluk sosial yang dikata berbeda dari lainnya, seperti diskriminasi terhadap ras, suku, kulit, bahkan postur tubuh yang tak luput dari bahan candaan.

Beberapa pelaku selalu melakukan playing victim jika di tunjuk bersalah dan mengakui itu semua hanya sebuah “candaan semata” dan tidak sedikit pun yang mengklaim bahwa justru korban lah yang “baperan” ini yang menjadi keresahan kami. Dimana letak nurani seorang manusia yang tega melihat manusia lainnya di injak injak seolah tidak ada harga dirinya, dimanakah akal sehatnya setiap kata kata yang menyakiti hanya dijadikan sebuah candaan? Perlu digaris bawahi bahwa tindakan bullying tersebut sudah memasuki tindakan kekerasan secara verbal. Omong kosong terhadap candaan yang harus mengaitkan dengan ras, suku, kulit ataupun hal sensitif lainnya, omong kosong terhadap sikap pembullyan namun di kemas jadi sebuah ejekan, omong kosong jika manusia memiliki perbedaan maka pantas juga mendapat perlakuan yang berbeda. Mereka tidak tau efek sakit setelah mendapat perlakuan kurang baik, mereka tidak akan tau keluh kesah bagaimana korban di penuhi dengan ketakutan, mereka tidak akan mengerti susahnya membentuk kepercayaan terhadap orang lain lagi karena besarnya trust issue di masa lalu.


Harapan Desire pada lagu ini agar memberikan bahwa pandangan untuk makhluk sosial agar lebih mengerti bagaiamana cara menghargai manusia lainnya, bahwa mereka tau para korban tersebut susah lagi untuk beradaptasi dan memiliki trust issue terlebih lagi untuk mengenal orang orang baru di kehidupannya. Omong kosong untukmu pelaku pelaku pembullyan dan diskriminasi, semoga nantinya tidak akan terjadi lagi kekerasan dalam lingkup sosial ini.


Written : DESIRE TO BLEED 

Composed : Dicky Danovan 

Produced by : DESIRE TO BLEED

Instagram : desiretobleeddd


FAKE - REFUSE TO SUFFER - FULL LENGHT ALBUM

          FAKE. Hardcore Unit yang berasal dari Kota Jepara, Jawa  Tengah yang beranggotakan Rizal pada vokal, Asyari pada gitar, Khoirul pada gitar, Hilmi pada Bass, dan Januar pada Drum. Sebelumnya Fake telah mengeluarkan dua single berjudul “DOWNFALL & NO MORE” dan kali ini akan merilis Album berisikan 11 Track. 


          Album perdana yang berjudul “Refuse to Suffer” yang berarti Menolak  untuk menderita. Sebuah kalimat yang cukup mewakili dari keseluruhan album FAKE.  Album ini menceritakan tentang proses pendewasaan diri dalam memahami arti dari  kehidupan. 


          Track pada album ini merupakan hasil eksplorasidengan berbagai elemen musik mulai dari  oldschool, heavy dan straight up hardcore ala EXPIRE & TERROR. Dengan kemasan sound  yang tebal, ciri khas hardcore era 2000an dan dilengkapi dengan nuansa gelap dan Lead Guitar yang menonjol untuk lebih mempertegas karakter dari FAKE. 


          Album Fake akan segera rilis dalam waktu dekat. Tampaknya Fake sedang mencari label yang nantinya akan bekerja sama untuk merilis Album ini. US Co-Director Album, Hanif Afnan dari Riverse Record/Hvrst Lab, berhasil memoles album ini secara maksimal dengan memberikan sound yang modern dan gahar, menambah citra 'tegas' dari band 



          Pemilihan Artwork Brillian dari M Andriyanto/Gandres sebagai Illustrator untuk  mengintepretasikan lirik-lirik yang ada ke dalam Artwork Album Refuse to Suffer.


Instagram: fakeisyourfriend

Contact: Rizal +6289653052104

Selasa, 01 Agustus 2023

ETERNAL REST (Interview)




Movement Zine: Excuse me, introduce me from the Movement Zine Indonesia. I'm interested in Eternal Rest from Leeds,UK. Because your music is like my favorite music, which is about the H8000 Belgian. Introduce yourself and your personnel.

Eternal Rest: I’m Jono and I do vocals in the band, other members are Adam and Dan on Guitar/Bass who play with me in another band called Killing Me Softly and then Ryan is our drummer who also plays in some other bands called Bloodfury and Spit.




Movement ZineWas the EP Angels in A Garden of Scarlet your first EP album?

Eternal Rest: Yeah it’s our debut, it was pretty delayed in coming out so there should hopefully be more music out this year at some point. Really wanting to do a split as well.


Movement ZineDo you also have the same influence, namely the H8000 Belgian?

Eternal RestH8000 was a super large part of the inspiration for the sound and the image as well. That era of hardcore just had everything perfected. There’s other bands as well that we love such as Arkangel and Avenged Sevenfold which is where we got the band name from. We want to incorporate some other influences in the future as well like Kickback and All Out War. 


Movement ZineDo you have a label or are you independent?

Eternal RestWe are on The Coming Strife Records based in the UK. One man operating label constantly putting out good releases. Well worth going through the discography and supporting them.


Movement Zine: Is there any future Tour information for Eternal Rest?

Eternal RestNothing planned at the moment, we’re mostly just playing one off shows. We have one coming up in Liverpool with xDevourx who are a great Belgian vegan straightedge band and then we’re playing with Faced Out from Spain. Some great UK bands on that show worth checking out as well: No Relief, Ordeal and Vertigo Flowers.


Movement ZineWhat are the media for accessing works from Eternal Rest?

Eternal Rest: Everything is the same. eternalresthc

Our music is on all streaming services, and on Bandcamp, it’s under The Coming Strife Records.


Instagram: eternalresthc

Bandcamp: eternalresthc

E-mail: eternalresthc@gmail.com




Selasa, 18 Juli 2023

FIGHTING WOLF “STARTING FOR TODAY” EP Release Show



       Band Hardcore punk / Oldschool Hardcore dari Blitar, FIGHTING WOLF lagi lagi dan lagi merilis EP album bertajuk "STARTING FOR TODAY" 

       Pada EP album ini berisi tentang cerita sang vocalis Onk13 yang di rangkum menjadi satu, sebuah kisah yang dialami dalam kehidupan sang vocalis tentang pengalaman hidup yang mulanya buruk, dan mulai saat ini ia ingin mencoba dan terus mencoba untuk menjadi lebih baik tanpa rasa menyerah, selebihnya tentang pertemanan yang selalu ada disisi sang vocalis yaitu Onk13, karena menurutnya pertemanan adalah segalanya. Cerita itu di rangkum dalam Track:

1. Starting For Today

2. Wrong Way

3. Refuse

4. One Direction

5. Hardcore Pride

6. Our Pain

       Masih dengan formasi yang sama yaitu Onk13 (Vocal), Feras (Gitar), Erdin (Gitar), Eping (Bass Additional), Saro (Drummer). Harapan sang vocalis tetap sama, yaitu mempertahankan hardcore dan pergerakannya! Lalu Fighting Wolf mencurahkan hasil fikiran dan tenaganya melalui EP Release Show pada 8/18/2023 di GM Rooftop bar Blitar. Bersama Band yang akan berkeringat bersama meliputi Children Of Terror, Savage, Broken Of Dispromise, Crucial Response, Hunter Attack, Think Twice, Balked, Obtuse, Conquest, dan Hungry Shark. (YS)

Instagram : fightingwolfhc

Soundcloud : fightingwolfblt



Senin, 17 Juli 2023

VEROX SPLIT EP BERSAMA NO WASTED MENARGETKAN RILIS DI TAHUN INI

PRESS RELEASE 

VEROX SPLIT EP BERSAMA NO WASTED
MENARGETKAN RILIS DI TAHUN INI




Unit hardcore/punk asal Bali Verox & No Wasted melepas single andalan nya 
“Professional Mindfucker & Holding On” single ini akan menjadi penghantar split mini album mereka yang bertajuk“ALTER VERTED; FREAKY CIRCLE SHIT” yang di naungi oleh Skullism Records label yang sedang aktif untuk menjadi wadah rilisan teman-teman di Bali khususnya.




“Professional Mindfucker & Holding On” menceritakankeseharian & keresahan yang menghantui mereka di umur 27 ke atas You believe in love, You believe in hate” sepenggal lirik dari Verox dan “You're forever in my heart, You're forever in my mind” sepenggal lirik dari No Wasteddari kedua lirik tersebut sangat lah mewakili merekabahakan orang-orang di sekitar nya.



Split mini album dua band tersebut akan dibagi menjadi enam trek yang di mana keduanya memasukkan tiga buah lagu dengan karakter khas mereka bermain tempo cepat, padat, dan tentu nya bikin kaki menghentak keras ke bawah tanah dan tangan ke atas mengkepal memukul angin.

Split album kali ini merupakan rilisan kedua untuk Verox & No Wasted, melihat Verox telah melepas Mini Album album pertama mereka bertajuk Dancer of Mental Disorder” dan No Wasted merilis Demo tape mereka berjudul Demo 2017” beberapa tahun lalu



“ALTER VERTED; FREAKY CIRCLE SHIT” akan dirilis dalam bentuk kaset tape dengan jumlah yang terbatas. Kalian dapat membeli rilisan fisik dari Verox & No Wasted ini nanti via Skullism Records akan tersedia online dan offline juga.


Media:

https://instagram.com/nowasted_?igshid=MzRlODBiNWFlZA==


https://skullismrecords.bandcamp.com/album/alter-verted-freaky-circle-shit-verox-no-wasted




Minggu, 16 Juli 2023

Tong Kosong Berbunyi Nyaring Dalam Klip To Fused and Fuzzed Bertajuk “Landai”

Eksplorasi sound baru dan menyinggung omong kosong


      

       Komplotan metallic hardcore/heavy rock asal Banda Aceh, To Fused and Fuzzed terus bergerak dan aktif di kancah lokal hari ini. Meski baru berumur pendek, hardcore kids Serambi Mekah ini kerap mengeluarkan karya-karya segarnya. Pasca merilis EP berjudul Too Hard To Be Soft, Too Soft To Be Hard di akhir tahun 2022 dan melaksanakan ibadah tur menelusuri pulau Sumatra (meliputi tujuh titik), To Fused and Fuzzed kali ini disibukkan dengan materi anyar. Bukti sahihnya termaktub dalam bentuk klip video dengan tajuk “Landai” yang resmi keluar tanggal 15 Juli 2023 ini di kanal YouTube resmi mereka. “Landai” merupakan materi yang akan dimuat untuk EP selanjutnya To Fused and Fuzzed di bulan September mendatang.

       Grup yang dihuni oleh Fuad Muhammad Iseff alias Bearhead (vokal), Purnama Ramadhan (gitar), Dopan Rehayatsyah alias Dope (gitar) dan Noval Apriliansyah alias Cepot (bass) dan Teuku Romel Fahreza (drum) mengaku banyak terinspirasi dari band-band hardcore terkini yang berhaluan gaya lama seperti End It, Trapped Under Ice hingga Mindforce dan Balcony serta Puppen sebagai penghormatan kepada musikus lokal. Pengemasan lagu “Landai” dalam bentuk audio visual pun cukup sederhana, seperti halnya klip-klip dari band hardcore atau metal yang mencirikan unity dan gang shout. Video tersebut digarap oleh Kemal Helmi dengan mengedepankan gaya ala 90-an beserta tekstur-tekstur atau tone warna yang khas. Juga mendapat improvisasi referensi dari sang vokalis, Fuad.

       Secara makna, “Landai” adalah suatu utopia dari seseorang yang memiliki impian besar, namun tidak melakukan apa-apa alias nihil. Dirinya hanya bisa mengomentari tanpa ada aksi yang nyata. Setidaknya, To Fused and Fuzzed cukup menyinggung kebiasaan yang di sekitarnya yang kerap melontarkan bacot sana-sini dan tanpa menghasilkan apa-apa. “Ujung-ujungnya dia cuma dapat buntut dari yang dikomentari, karena cuma bisa ngikut saja apa yang dikata sama oleh orang lain. Actionnya tidak ada malah,” jelas pemain gitar Dopan.



       To Fused and Fuzzed banyak sekali mendapat perubahan dalam hal musikalitas. Selain referensi dari entitas yang disebutkan di atas, mereka pun mendapat input dalam hal eksplorasi sound dan penambahan ornamen di luar kebiasaan hardcore. Seperti menjumput bebunyian atau kocokan samba dan gaya permainan drum yang cukup eksplosif dari Romel, penggebuk drum yang baru bergabung di lagu bahkan penggarapan materi baru kali ini.

       Setelah sebelumnya menggaet David Simanjuntak dari Fingerprint sebagai produser, kini anak-anak Banda Aceh ini tetap juga melibatkan scenester Medan yang lebih muda untuk digandeng sebagai produser. Sosok yang dimaksud adalah Ito Siregar dari No One Cares, Pleazure and Pain dan pemilik Madafaka Records. Prototype tetap saja dibangun oleh Fuad dan Purnama dalam hal penulisan lagu namun Ito membantu untuk mempercantik dalam beberapa lini sehingga nuansanya cukup kentara dan in your face ketimbang EP perdana mereka. “Landai” pun mendapat ramuan mixing sekaligus mastering oleh Aji dari Broken Strings Recording Medan, dimana tangan dinginnya menghasilkan album-album dari No One Cares, Pullo dan Shadowplay.



Contact us for booking & any other inquirements:

tofusedandfuzzed@gmail.com

- +6282136493906 (WhatsApp)

- Instagram : @tofusedandfuzzed

- Spotify : To Fused and Fuzzed

- Youtube : TFAF Media