Senin, 18 September 2023

Extreme Decay lepaskan Video “Dekomposer” dan segera mengedarkan Vinyl 12" Downfall Of A God Complex di Indonesia

 Extreme Decay lepaskan Video “Dekomposer” 

dan segera mengedarkan Vinyl 12" Downfall Of A God Complex di Indonesia

 


Extreme Decay merupakan unit pengusung musikgrindcore yang terbentuk di kota Malang pada tahun 1998. Sejak awal karirnyamereka sudah langsungmemproduksi berbagai karya rekaman dalam berbagaiformat. Sejauh ini Extreme Decay telah merilis 4 full length album, juga sejumlah proyek split dan kompilasi baiknasional maupun internasional melalui berbagai label rekaman di Indonesia maupun luar negeri selama kuranglebih dari 25 tahun eksistensi mereka..

 

Setelah mengalami pergantian berbagai personilFormasiExtreme Decay saat ini digawangi oleh Ravi (gitar/vokal), Ruli (gitar/vokal), Anizar (bass/vokal), dan Eko(drum). Meski salah satu personelnya yaitu gitarisnyasekarang berdomisili berjauhan di Pekanbarumerekaberempat tetap berkomunikasi secara intensmerancangmateri untuk lagu baru serta siap kembali dengan karyadan agenda berikutnya.

 

Dengan dirilisnya album penuh Extreme Decay yang keempat bertitel Downfall Of A God Complex oleh Grieve Records label rekaman dari Jakarta dalam format Kasetdan format CD oleh label rekaman asal Polandia yaitu Selfmadegod Records pada April 2022rilisan Kaset olehlabel dari Malaysia yaitu Goatlordth Records padaFebruari 2023 laluserta pada Agustus 2023 baru sajadirilis dalam format Vinyl 12Extreme Decay meluncurkanvideo musik yang berjudul “Dekomposer”.

 

Dekomposer” adalah sebuah lagu yang diambil darialbum Downfall Of A God Complex berdurasi 3 Menit lebih11 detik yang tetap mempertahankan pacuan iramagrindcore serta menyelipkan pengaruh kuat dari nada-nada crust, hardcore dan power violence dengansentuhan sludge pada akhir laguIni bukti kalau Extreme Decay masih belum menunjukkan tanda-tanda untukmengurangi kecepatan musik mereka. Bahkan mungkinlebih ngebut daripada sebelumnya.

 

Dekomposer” bercerita soal proses dekomposisi dariampas kemajuan yang berujung pada kehancuran..

 

Video “Dekomposer” ini dibuat oleh Dimas Tirta Arwana / @arwanaisme yang juga seorang musisi, bassist dariband Masakre Jakarta.

 

Video ini diluncurkan dalam rangka menyambut akansegera diedarkannya Downfall Of A God Complex yang baru saja dirilis Agustus 2023 dalam format Vinyl 12" oleh10 underground record labels dari Europe dan South America. label tersebut adalah Gruesome Records (Portugal), Psychocontrol Records (Czech Rep.), 9lies Records (Austria), 17 Records Distro (Italy), HecatombeRecords (Spain), Deevolution Records (Germany), Noise to Help Records (Germany), Pasydarik Pats Records (Lithuania), Sacrilegio Distro (Brazil), Bucho Discos (Brazil).

 

Album Downfall Of A God Complex format Vinyl 12" akanmulai dijual di Indonesia pada pertengahan September 2023.



Jangan lengahpantau selalu pergerakan Extreme Decay ke depanIni musik grindcoreterlambat sedikit saja andatidak kebagian apa-apa. Grind on! 

 

Tonton video musik “Dekomposer” di sini:

https://youtu.be/REDDNQgikiA

 

Extreme Decay video musik “Dekomposer

Dirilis: 9 - 9 - 2023

 

Lirik :

 

DEKOMPOSER

Buah kesumat yang kau jatuhkan tercecer berserakan.Sifilisasi kemanusiaan menginfeksi kehidupan dan jaditembelangmenjijikkan. Kegemilangan yang kau citrakanadalah simfoni pembusukan. Proses dekomposisiampaskemajuanMenghancurkan hirarkipuing kemegahan.Monumen heroisme simbol kebanggaan. Membusukteruraiterhisap ke tanahberakhir dan lenyap. Meresapmeluruhmengendap di dasarmenjadi mineral. Partikelprimordial, titik nol kehidupan.

 

Translation: DECOMPOSER

The fruits of hatred that you drop scattered around. ‘Siphilization’ of humanity infecting life and become rotting eggs, smells disgusting. The glory that you showed off is the symphonies of putrefaction. Decomposition process, dregs of progress. Destroying hierarchy, ruins of resplendency. Decaying, raveled, sucked to the ground, ended and disappered. Sinking in, exuivatingsedimentingbeneath, becomes minerals. Primordial particles, zero point of life.

 

 

Extreme Decay :

www.extremedecay.com

https://instagram.com/extremedecay.grind

https://extremedecay.bandcamp.com

http://www.facebook.com/extremedecay

Minggu, 17 September 2023

Kerug an Reh by HHOLLOWW

HHOLLOWW merupakan band punx asal Denpasar - Bali. Mereka baru sajs merilis single terbaru “Kerug an Reh” via kanal youtube Skullism Record pasca vakum setelah merilis album pertama mereka tahun 2020. Single ini menjadi penanda awal album ke 2 mereka yang rencananya akan rilis akhir tahun 2023.

Berbeda dengan album pertama, sound yang dihasilkan pada rilisan kali ini cenderung lebih kasar, vokal dengan gaung lebih panjang bergema dan terdapat beberapa bagian blast beat dengan formula terbaru menghasilkan beat yang lebih cepat dan tentu masih mengedepankan sisi horor yang lebih mencekam. Proses penggarapan “Kerug an Reh” dan semua materi yang akan hadir dialbum ke 2 secara umum banyak depengaruhi Darkthrone (F.O.A.D dan Dark Thrones & Black Flag), Warthog (Warthog), The Secret (Agnus Dei), Entombed (Wolverine Blues), dll.

Bulan September ini HHOLLOWW juga akan melangsungkan tour pertama mereka dengan misi memperluas pendengar mereka. Metrosilvanian Tour menjadi tajuk tour ini dengan titik pertama Rangerang (16 September) pada gelaran Tangerang Pride Vol.5 dan titik kedua Jakarta Selatan (17 September) di Rossi Musik pada gelaran Thy Grief Eternal Vol.3 yang di organise oleh Grieve Record dan Lawless Jakarta.


Instagram : @thetrvhholloww 

HHOLLOWW - Kerug an Reh (Lyric Video)

https://www.youtube.com/watch?v=XAV7JURr09A


Selasa, 05 September 2023

COUNTERLAST Single “RED ZONE”


          COUNTERLAST asal Temanggung Jawa Tengah yang terbentuk pada 26 September 2022 yang di awaki oleh Rifqy (Vocal) Penta Teja Murty (Drum) Vendy Ricky Raditiya (Guitar) dan Yusuf Hakim (Bass) ini meluncurkan single pertama mereka yang berjudul RED ZONE sudah tersebar di semua layanan musik streaming dan diselingi dengan Video Klip yang dapat disimak melalui kanal Youtube pada 23 Juli 2023 di rilis oleh Distillation Records.

          Lagu ini menceritakan seseorang yang mengalami kecemasan di lingkungan yang Toxic dan berbagai masalah lainya, mencari cara untuk keluar. Beberapa cara telah di lewati namun bayang bayang ketakutan itu semakin mendekat!

          Single ini berexplorasi dengan berbagai element musik seperti Hardcore dan Metalcore yang terinspirasi dari berbagai band jelmaanya pada era sekarang, dalam setiap lagunya mereka menyajikan lirik lirik tentang Pengungkapan Amarah dan Keputusasaan.

          Dalam single ini mereka berusaha menaburkan batasan antara Hardcore dan Metal dengan membawa pendengar mereka menikmati riff riff kelam dalam balutan beat hardcore punk, two-steps, down tempo, hinga breakdown. Mereka mengemas semua materi dengan sound yang berat dilengkapi dengan nuansa yang gelap, Karakter yang selama ini selalu mereka bawa dan sudah menjadi ciri khas mereka.

Instagram : @counterlasthc // @distillationrecords



Senin, 04 September 2023

Press Release: Knockdown Merilis Single Penuh Emosi “Despotic” tentang Momen Pandemi yang Kelam


Knockdown adalah sebuah unit hardcore metal/heavy hardcore yang terbentuk pada bulan September 2009 di Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta. 

Band ini berawal dari kejenuhan anggota pendirinya, Phitexalfi (vokal) dan Yoqka (gitar), terhadap materi musik klasik di sekolah. Dengan inspirasi dari band-band seperti Hatebreed, Animosity, Sworn Enemy, First Blood, dan Crackdown, mereka memutuskan untuk membentuk sebuah band hardcore metal.

Awalnya, Knockdown hanya beranggotakan Phitexalfi dan Yoqka, tetapi kemudian Komo (bass) bergabung untuk mengisi posisi bass. Posisi drum awalnya diisi oleh

 Pentol (eks drum), namun hanya dalam beberapa bulan Pentol memutuskan untuk mengundurkan diri. Dia digantikan oleh Yosi pada tahun 2010, dan Yosi tetap menjadi drummer band ini hingga sekarang.

Pada pertengahan tahun 2010, Knockdown merekam demo EP pertama mereka yang diberi judul Modal Kecu, yang berisi 5 track. Demo ini dirilis oleh Samstong Records pada tahun 2011 dan mendapat sambutan hangat dari para pendengarnya, khususnya dengan single andalan mereka, Modal Kecu.

Salah satu hal yang menarik tentang Knockdown adalah konsep lirik rap bahasa Jawa yang mereka usung, yang dipadukan dengan musik heavy hardcore. Respon positif dari pendengar mereka membawa mereka membuka tur untuk band hardcore luar negeri yang tampil di Indonesia, termasuk Relentless (Australia), Abhorrence (Slovakia), dan No Turning Back (Belanda).

Pada tahun 2012, Knockdown juga sempat membuka tur untuk band hardcore asal

New York, USA, yaitu Backtrack di Yogyakarta. Tahun berikutnya, di tahun 2013, mereka menjadi opening act untuk dua band legendaris New York hardcore, yakni Madball di bulan Februari di Bandung dan Sick of It All di bulan Maret di Surabaya.

Setelah tiga tahun berlalu, tepatnya di tahun 2016, Knockdown merilis album penuh pertama mereka yang berjudul The War dengan total 11 track. Setelah tujuh tahun absen dalam hal rilisan baru, di tahun 2023, Knockdown kembali dengan sebuah single baru yang bertajuk Despotic. Lagu ini memiliki konsep musik yang lebih berat dan gelap, mencerminkan emosi yang mendalam yang dirasakan selama masa sulit pandemi. Sebuah karya yang patut didengarkan oleh para penggemar mereka.



Knockdown Merilis Single Penuh Emosi “Despotic” tentang Momen Pandemi yang Kelam

Knockdown, nama yang selalu patut untuk diantisipasi, kembali dengan single terbaru mereka yang berjudul “Despotic”. Lagu ini mengusung lanskap suara yang lebih heavy dan gelap, layaknya dark hardcore metal yang mencerminkan emosi mendalam dan elan yang tak tergoyahkan dari band ini.

Terbentuknya Knockdown berawal dari sebuah kelas di Sekolah Menengah Musik (SMM), Yogyakarta. Di mana pada saat itu rasa jenuh akan materi musik klasik yang dipelajari di sekolah. Mulai dari September 2009, Phitexalfi (vokal), Yoqka (gitar), Komo (bass), dan Pentol (drum) menghadirkan musikalitas yang mencerminkan pengaruh kuat dari nama-nama seperti Hatebreed, Animosity, dan Sworn Enemy. Namun beberapa bulan setelah terbentuk, tepatnya pada tahun 2010, Pentol mengundurkan diri dan digantikan oleh Yosi di posisi drum. Kuartet ini turut memberikan energi mereka dalam formasinya hingga saat inii.

Perjalanan Knockdown mencapai puncak pada tahun 2011 dengan merilis demo EP mereka berjudul Modal Kecu di bawah naungan Samstong Records. Demo ini membuahkan banyak respon positif dari para pendengarnya karena menggabungkan lirik rap bahasa Jawa dengan ritme penuh dari dentuman heavy hardcore. Semangat Knockdown tak berhenti di situ, mereka tampil bersama beberapa nama besar di skena hardcore internasional seperti Relentless, Abhorrence, No Turning Back, Backtrack, Madball, dan Sick of It All, meninggalkan jejak tak terlupakan untuk perjalanan bermusik mereka.

Melompat ke tahun 2023, Knockdown kembali dengan single “Despotic” setelah tujuh tahun jeda sejak album debut mereka The War di tahun 2016. Berdurasi sekitar 3 menit, lagu ini langsung membawa pendengar dalam perjalanan musik yang intens dan dinamis. Bebunyian yang dihasilkan dari tiap personel terdengar penuh semangat dan memberikan denyut kuat pada lagu ini.

“Despotic” bukan hanya musik semata; single ini adalah cermin emosi Knockdown selama masa- masa sulit pandemi. Liriknya menunjukkan rasa frustrasi akan solusi, rasa muak atas janji-janji yang tak kunjung terpenuhi, dan semangat untuk bangkit untuk terus menghadapi. “People dying, they have got no breathing, can’t you see? We are not your enemy” menjadi pengingat kuat akan perjuangan banyak orang yang menjadi korban karena pandemi Covid-19.

Samstrong Records menjadi kawan dalam perjalanan Knockdown sejak awal untuk tumbuh di skena hardcore ini; dari mulai merilis demo EP Modal Kecu (2011) dan debut album The War (2016). Hingga 7 tahun kemudian dan masih bisa kembali berkolaborasi dalam perilisan “Despotic”, merupakan kegembiraan tersendiri.

“Despotic” sudah bisa dinikmati di berbagai platform digital streaming, tidak hanya itu, single ini juga hadir dalam bentuk video lirik. Rasakan intensitas musik tanpa kompromi yang hanya bisa dihadirkan oleh Knockdown. Di tengah ketidakpastian dunia saat ini, musik mereka menjadi suara perjuangan, mengingatkan kita bahwa meski dalam masa-masa gelap, semangat kita tidak akan pernah padam.



Instagram : @knockdown_official

Youtube : @knockdownofficial2196


Samstrong Records                                                             

Mobile: 088220297204 (Aditya)