Selasa, 18 Juli 2023

FIGHTING WOLF “STARTING FOR TODAY” EP Release Show



       Band Hardcore punk / Oldschool Hardcore dari Blitar, FIGHTING WOLF lagi lagi dan lagi merilis EP album bertajuk "STARTING FOR TODAY" 

       Pada EP album ini berisi tentang cerita sang vocalis Onk13 yang di rangkum menjadi satu, sebuah kisah yang dialami dalam kehidupan sang vocalis tentang pengalaman hidup yang mulanya buruk, dan mulai saat ini ia ingin mencoba dan terus mencoba untuk menjadi lebih baik tanpa rasa menyerah, selebihnya tentang pertemanan yang selalu ada disisi sang vocalis yaitu Onk13, karena menurutnya pertemanan adalah segalanya. Cerita itu di rangkum dalam Track:

1. Starting For Today

2. Wrong Way

3. Refuse

4. One Direction

5. Hardcore Pride

6. Our Pain

       Masih dengan formasi yang sama yaitu Onk13 (Vocal), Feras (Gitar), Erdin (Gitar), Eping (Bass Additional), Saro (Drummer). Harapan sang vocalis tetap sama, yaitu mempertahankan hardcore dan pergerakannya! Lalu Fighting Wolf mencurahkan hasil fikiran dan tenaganya melalui EP Release Show pada 8/18/2023 di GM Rooftop bar Blitar. Bersama Band yang akan berkeringat bersama meliputi Children Of Terror, Savage, Broken Of Dispromise, Crucial Response, Hunter Attack, Think Twice, Balked, Obtuse, Conquest, dan Hungry Shark. (YS)

Instagram : fightingwolfhc

Soundcloud : fightingwolfblt



Senin, 17 Juli 2023

VEROX SPLIT EP BERSAMA NO WASTED MENARGETKAN RILIS DI TAHUN INI

PRESS RELEASE 

VEROX SPLIT EP BERSAMA NO WASTED
MENARGETKAN RILIS DI TAHUN INI




Unit hardcore/punk asal Bali Verox & No Wasted melepas single andalan nya 
“Professional Mindfucker & Holding On” single ini akan menjadi penghantar split mini album mereka yang bertajuk“ALTER VERTED; FREAKY CIRCLE SHIT” yang di naungi oleh Skullism Records label yang sedang aktif untuk menjadi wadah rilisan teman-teman di Bali khususnya.




“Professional Mindfucker & Holding On” menceritakankeseharian & keresahan yang menghantui mereka di umur 27 ke atas You believe in love, You believe in hate” sepenggal lirik dari Verox dan “You're forever in my heart, You're forever in my mind” sepenggal lirik dari No Wasteddari kedua lirik tersebut sangat lah mewakili merekabahakan orang-orang di sekitar nya.



Split mini album dua band tersebut akan dibagi menjadi enam trek yang di mana keduanya memasukkan tiga buah lagu dengan karakter khas mereka bermain tempo cepat, padat, dan tentu nya bikin kaki menghentak keras ke bawah tanah dan tangan ke atas mengkepal memukul angin.

Split album kali ini merupakan rilisan kedua untuk Verox & No Wasted, melihat Verox telah melepas Mini Album album pertama mereka bertajuk Dancer of Mental Disorder” dan No Wasted merilis Demo tape mereka berjudul Demo 2017” beberapa tahun lalu



“ALTER VERTED; FREAKY CIRCLE SHIT” akan dirilis dalam bentuk kaset tape dengan jumlah yang terbatas. Kalian dapat membeli rilisan fisik dari Verox & No Wasted ini nanti via Skullism Records akan tersedia online dan offline juga.


Media:

https://instagram.com/nowasted_?igshid=MzRlODBiNWFlZA==


https://skullismrecords.bandcamp.com/album/alter-verted-freaky-circle-shit-verox-no-wasted




Minggu, 16 Juli 2023

Tong Kosong Berbunyi Nyaring Dalam Klip To Fused and Fuzzed Bertajuk “Landai”

Eksplorasi sound baru dan menyinggung omong kosong


      

       Komplotan metallic hardcore/heavy rock asal Banda Aceh, To Fused and Fuzzed terus bergerak dan aktif di kancah lokal hari ini. Meski baru berumur pendek, hardcore kids Serambi Mekah ini kerap mengeluarkan karya-karya segarnya. Pasca merilis EP berjudul Too Hard To Be Soft, Too Soft To Be Hard di akhir tahun 2022 dan melaksanakan ibadah tur menelusuri pulau Sumatra (meliputi tujuh titik), To Fused and Fuzzed kali ini disibukkan dengan materi anyar. Bukti sahihnya termaktub dalam bentuk klip video dengan tajuk “Landai” yang resmi keluar tanggal 15 Juli 2023 ini di kanal YouTube resmi mereka. “Landai” merupakan materi yang akan dimuat untuk EP selanjutnya To Fused and Fuzzed di bulan September mendatang.

       Grup yang dihuni oleh Fuad Muhammad Iseff alias Bearhead (vokal), Purnama Ramadhan (gitar), Dopan Rehayatsyah alias Dope (gitar) dan Noval Apriliansyah alias Cepot (bass) dan Teuku Romel Fahreza (drum) mengaku banyak terinspirasi dari band-band hardcore terkini yang berhaluan gaya lama seperti End It, Trapped Under Ice hingga Mindforce dan Balcony serta Puppen sebagai penghormatan kepada musikus lokal. Pengemasan lagu “Landai” dalam bentuk audio visual pun cukup sederhana, seperti halnya klip-klip dari band hardcore atau metal yang mencirikan unity dan gang shout. Video tersebut digarap oleh Kemal Helmi dengan mengedepankan gaya ala 90-an beserta tekstur-tekstur atau tone warna yang khas. Juga mendapat improvisasi referensi dari sang vokalis, Fuad.

       Secara makna, “Landai” adalah suatu utopia dari seseorang yang memiliki impian besar, namun tidak melakukan apa-apa alias nihil. Dirinya hanya bisa mengomentari tanpa ada aksi yang nyata. Setidaknya, To Fused and Fuzzed cukup menyinggung kebiasaan yang di sekitarnya yang kerap melontarkan bacot sana-sini dan tanpa menghasilkan apa-apa. “Ujung-ujungnya dia cuma dapat buntut dari yang dikomentari, karena cuma bisa ngikut saja apa yang dikata sama oleh orang lain. Actionnya tidak ada malah,” jelas pemain gitar Dopan.



       To Fused and Fuzzed banyak sekali mendapat perubahan dalam hal musikalitas. Selain referensi dari entitas yang disebutkan di atas, mereka pun mendapat input dalam hal eksplorasi sound dan penambahan ornamen di luar kebiasaan hardcore. Seperti menjumput bebunyian atau kocokan samba dan gaya permainan drum yang cukup eksplosif dari Romel, penggebuk drum yang baru bergabung di lagu bahkan penggarapan materi baru kali ini.

       Setelah sebelumnya menggaet David Simanjuntak dari Fingerprint sebagai produser, kini anak-anak Banda Aceh ini tetap juga melibatkan scenester Medan yang lebih muda untuk digandeng sebagai produser. Sosok yang dimaksud adalah Ito Siregar dari No One Cares, Pleazure and Pain dan pemilik Madafaka Records. Prototype tetap saja dibangun oleh Fuad dan Purnama dalam hal penulisan lagu namun Ito membantu untuk mempercantik dalam beberapa lini sehingga nuansanya cukup kentara dan in your face ketimbang EP perdana mereka. “Landai” pun mendapat ramuan mixing sekaligus mastering oleh Aji dari Broken Strings Recording Medan, dimana tangan dinginnya menghasilkan album-album dari No One Cares, Pullo dan Shadowplay.



Contact us for booking & any other inquirements:

tofusedandfuzzed@gmail.com

- +6282136493906 (WhatsApp)

- Instagram : @tofusedandfuzzed

- Spotify : To Fused and Fuzzed

- Youtube : TFAF Media

Kamis, 11 Agustus 2022

HANDS UPON SALVATION "Interview"


        Yooo, Kali ini kami akan melakukan interview bersama Hands Upon Salvation, perlu diketahui band dari Yogyakarta ini sudah ada sejak tahun 1998, 2 tahun setelah saya lahir hehehe. Kebetulan kami kontak dengan Mas Agus Suryanto sebagai Vocalis band tersebut, langsung sajaaa...


Hands Upon Salvation, dari Yogyakarta, dari tahun 1998. Bagaimana singkat cerita profil dan terbentuknya Hands Upon Salvation

HUS itu dulu dibentuk dengan nama awal sebagai “Destruct” pada sekitar 1998. Dibentuk oleh bekas-bekas personil dari band hardcore Diphterium Hate dan Scumbag. Nama “Destruct” dipakai selama kurang lebih 3 tahun, dan dilalui dengan banyak pergantian personil beberapa kali. Sekitar tahun 2001, baru kita mengganti nama “Destruct” menjadi “Hands Upon Salvation” [HUS] dan bertahan hingga sekarang. Dari line-up awal HUS inilah album “Celebrate The Newborn” [2004] dan “Entity” [2012] dihasilkan.


Dari segi band, bagaimana cara mempertahankan Hands Upon Salvation di era 90an sampai dengan sekarang, ketika masing masing personil mempunyai kesibukan primer (pekerjaan/karir)

Pada dasarnya khan band ini dibentuk karena hobi dan kesukaan kita terhadap musik hardcore terutama metallic-hardcore atau 90s metalcore, selain itu persamaan konsep, ide, dan persepsi juga chemistry antar individu dalam band juga jadi faktor penting. Setelah era album “Entity” dan masuk ke era “Heresy” kami mengalami pergantian personil lagi, begitu juga paska “Heresy”. Kasarnya adalah, personil boleh berganti, waktu boleh jadi ada yang terbuang, tapi selama band ini masih menyenangkan untuk dijalani maka band ini akan terus jalan, apapun kondisinya. Berkompromi dengan realitas kehidupan nyata sudah pasti dijalani berbarengan, hampir semua personil adalah kalangan pekerja, ada personil yang sudah berkeluarga dan mempunyai momongan. Di titik sekarang, HUS mungkin sudah menjadi keluarga ke 2 untuk semua personil yang ada di dalamnya. Keluarga kedua yang sekaligus juga menjadi medium untuk berkarya, penyeimbang kehidupan, memberi semangat, juga motivasi, karena disadari atau tidak, ternyata band ini menguatkan orang-orang yang ada didalamnya untuk jadi orang yang lebih baik dalam lini kehidupan mereka masing-masing.



Apakah jargon Hardcore for life berperan dalam kehidupan masing masing personil? Seperti mendapat apresiasi rupiah dalam lingkungan skena hardcore dalam penunjang ekonomi kehidupan? Seperti penjualan merchandise 

Hardcore For Life” saya pikir jargon ini hanya sebuah ekspresi tentang kecintaan terhadap musik dan seluruh lingkup hardcore disekelilingnya. Berperan dalam hidup? Pastinya iya, karena dari hardcore ini kami punya kekuatan untuk terus berkarya, mengenal banyak sahabat, dan seterusnya. Banyak hal dan energi positif lahir dari hobi kami sebagai personil dalam sebuah band hardcore. Hal-hal yang tidak bisa diukur hanya dalam hitungan finansial. Mungkin banyak band di Indonesia bisa menggunakan band-nya sebagai kendaraan sebagai pendukung ekonomi, memperoleh keuntungan finansial, bahkan menggantungkan hidup dari band. Kalo untuk HUS, sepertinya kenyataannya berbeda. HUS adalah band yang sangat segmented, bahkan dalam lingkup scene hardcore sendiri. Tidak banyak orang yang bisa, mampu, menerima, atau bahkan menyukai karya-karya HUS. Kami juga bukan band yang populer, lingkar utama, raja panggung, jago kandang, atau apapun istilahnya. Buat para personil HUS, kami semua harus mampu bekerja untuk kehidupan pribadi kami, juga sekaligus untuk kehidupan band ini. Album, merchandise, honor panggung, endorsement, dllnya, kalopun ada sisi finansial disitu itu cuman bonus, yang pada akhirnya semuanya kembali dikelola HUS untuk dapat terus berkarya.


Kebetulan dalam Movement zine #4 kami mengangkat “Regenerasi Hardcore Kids dan Movementnya” melihat dari HUS sejak 1998 sampai sekarang, apakah itu perlu? Dan Bagaimana peran HUS dalam pengaplikasiannya di skena Yogyakarta hardcore 

Saya pikir perlu, karena buat saya pribadi, saya banyak merasakan hal positif dari hardcore itu sendiri. Saya selalu tertarik untuk mendengarkan karya-karya band lokal yang baru, terutama teman-teman yang segaris lurus seperti apa HUS mainkan selama ini. Saya pikir peran HUS disini adalah sebagai salah satu titik inspirasi, dari banyak band di Indonesia, setidaknya apa yang dimainkan oleh HUS semoga dapat menginspirasi teman-teman yang lain untuk mendengarkan, dan kemudian memulai band mereka sendiri. Era awal dulu, saya dan teman-teman di Jogja pernah menginiasi event hardcore tahunan “One Family One Brotherhood [OFOB]” juga menerbitkan zine bernama Fightback! Zine, kemudian berlanjut mendirikan Diorama Records, tapi itu dulu. Seiring aktivitas dan realitas kehidupan, saya sekarang lebih memilih untuk fokus hanya untuk HUS dan Diorama Records saja. Selain itu saya pribadi suka mendengarkan, membeli album dan mengoleksi merchandise band-band luar atau lokal yang saya suka. Saya harap, apa yang saya dan HUS lakukan hingga sekarang mampu menjadi salah satu inspirasi dan motivasi teman-teman yang lain untuk saling mendukung dan saling menguatkan, walaupun pada akhirnya hukum seleksi alam tetap akan berlaku.


HANDS UPON SALVATION
http://handsuponsalvation.bandcamp.com
http://youtube.com/user/handsuponsalvation
http://instagram.com/handsuponsalvation
http://facebook.com/handsuponsalvation

SECLUDE



            Kali ini menarik, band asal Surabaya ini hadir dengan tampilan yang berbeda dan berkarakter. Seclude yang memberi karakter dbeat, grind, sweedish deathmetal yang di rangkum menjadi satu dan menjadi ciri khas di band tersebut. Seclude, band yang lahir 2021 akhir ini barusaja melakukan Split Tour Bersama B’Dark (Tuban) Surabaya, Blitar, Batu, Bojonegoro, Tuban, Cepu dan membawa rilisan fisik berupa kaset berisi demo dari band tersebut. Menariknya lagi dalam waktu dekat Seclude akan merilis EP albumnya. Apakah menjadi kejutan yang membuat penasaran dan bahkan bisa dibilang beda dengan stereotype hardcore pada umumnya? Kita tunggu Tour selanjutnya.



Instagram       : @seclude031

https://secludehc.bandcamp.com/releases

"ISEEINBLACK" Artwork Artis Karakter

 


            Dalam dunia musik tidak luput dari design artwork, media digital cetak, media elektronik musik, kali ini ISEEINBLACK artist karakter dari Kota Blitar.

            ISEEINBLACK, dengan karakter fontnya  yang khas di buat dengan coretan tangan dan pena Edo Yessa. Tidak dipungkiri dengan mudahnya media digital, pekerja seni artwork lebih mudah untuk surfing dibanding dengan pembuat artwork pada era 90an, seperti ISEEINBLACK, dalam percakapan kami, selain fokus ke design artwork band, ia juga overall dalam pengerjaan dalam lingkup yang lain seperti design logo band, kaos band, pamflet media juga. Dalam dunia seni digital, ISEEINBLACK juga akan memberi hak cipta pada karyanya yang disisi lain banyak pencurian karya yang sangat mudah karena terbukanya media. Untuk pemasaran sementara ini ISEEINBLACK menggunakan Komunitas, Skena, Instagram dan mulut ke mulut.

            Jika di hubungan dengan Artikel kami sebelumnya, yaitu “HARDCORE/PUNK vs DIGITALISASI” yang mengusung tentang pekerja seni Artwork juga, lalu kami bertanya kepada Edo Yessa,

“Apakah ISEEINBLACK tertarik ke dunia NFT ketika Artwork sangat dihargai dan lebih dilindungi ?” Lalu Edo menjawab “Jelas tertarik kalau memang bisa dihargai dengan nilai plus”

 

Instagram : @iseeinblack_

                     edoyessa@gmail.com

Think Twice Mini Album “NOW OR NEVER”

 


Think twice, band asal kota Blitar ini kembali lagi dengan gebrakan barunya untuk merilis mini album ke 3 nya yaitu “NOW OR NEVER” yang berisi 7 lagu tetap pada corridor Youth Crewnya. Kali ini album tersebut di rilis oleh “Outta sight” record label Hardcore Punk dari kota Solo, Jawa tengah. Yang lebih menarik lagi isu nya setelah adanya album ke 3 tersebut Think Twice akan melakukan Weekend Tour di 3 titik kota di Jawa Tengah Pada Agustus ini, apakah ini akan menjadi Weekend Tour yang sekaligus menjadi gebrakan? Kita pantau terus selanjutnya.

Instagram       : @thinktwiceblt 

                         @outtasight.recs

https://outtasightrecords.bandcamp.com/album/now-or-never